Sami'naa wa-atha'naa

9/20/2015 09:44:00 AM    No comments

Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan (Q.S. 24: 51-52)

Kamp Militer Yon Zikon 14 Jagakarsa, 15-16 September

Untuk sebagian dari kami yang terbiasa dengan hidup relatif bebas dalam aktifitas dengan batasan aturan yang tidak begitu mengikat, mengikuti kegiatan kamp militer adalah suatu terapi yang mengejutkan, baik secara fisik dan mental.

Aturan ketat yang dan perintah yang harus dipatuhi sudah diberikan dan kami terima semenjak kedatangan di kamp. Dari apel pagi, baris berbaris, aktifitas makan dan minum hingga istirahat diatur secara sistematis dan harus tepat waktu. Dan dalam seketika, kebanyakan dari kami langsung rindu akan rumah.

Semakin siang, terik matahari semakin menyengat. Peraturan Baris Berbaris pun tiada henti kami pelajari dan lakukan. Teriak galak dan keras a la militer lama kelamaan menjadi hal yang biasa bagi telinga kami, walau secara fisik ada juga yang masih terkaget sehingga pegal-pegal dan pusing kepala jamak terjadi. Memasuki acara makan siang, semuanya pun tertib dilakukan. Sedari upacara pra-makan, berdoa sampai durasi makan pun juga diatur sedemikian rupa untuk dipatuhi dan dilaksanakan semua peserta tidak terkecuali tua-muda, pria-wanita, besar-kecil, semua diperlakukan sama tanpa ada privilege. Mulai harus bersamaan, selesai pun juga bersama.

Selain aktifitas yang melatih jiwa disiplin, untuk melatih fisik dan mental peserta, para prajurit TNI menyiapkan permainan yang memacu adrenalin dan emosi. Sore kami disuguhi beberapa macam permainan Halang Rintang Mini yang seru sedangkan malam kami menelusuri hutan konservasi Universitas Indonesia yang menguras sisi mental untuk meredam ketakutan akan gelap dan mahluk ghaib. Benar-benar suatu pengalaman berharga yang sangat banyak manfaatnya untuk mengikuti kegiatan ini. Kita dilatih untuk disiplin diri dan juga kerja sama tim yang solid.

Kekuatan Amal Berjama'ah

Pelajaran disiplin, kerja sama tim dan patuh terhadap perintah yang kita dapatkan selama di kamp militer ini seyogyanya harus diterapkan secara istiqomah dalam urusan beribadah dan bermuamalah sehari-hari. Taat terhadap perintah dan larangan Allah dan Rasulullah, contoh mudahnya dalam pelaksanaan shalat lima waktu, sudahkah kita menyambut adzan (patuh terhadap perintah) untuk mendirikan shalat di awal waktu (disiplin) serta berjamaah di masjid (kerja sama tim)? Sudahkah kita membayar gaji karyawan tepat waktu (disiplin), berdagang dengan jujur tanpa mengurangi timbangan (patuh terhadap perintah) serta saling musyawarah dalam pengambilan keputusan manajerial (kerja sama tim)?

Jika hanya sekedar menggerakkan tubuh untuk baris baris, memasuki pintu bioskop untuk menonton film dari awal, menerabas hujan lebat untuk tidak datang terlambat sampai kantor, atau hingga berjam-jam menunggu dibukanya pintu masuk konser grup band ternama supaya bisa berdiri di baris pertama, sungguhlah saya bukan termasuk orang yang beruntung dan mendapat kemenangan, karena masih malas dan berat untuk bangun mendirikan shalat malam, berjalan ke mesjid pada lebatnya hujan subuh dini hari, atau meninggalkan pekerjaan untuk menghadiri shaf pertama pada shalat Jumat. Ya Allaah, ampunilah hambaMu ini.

Semoga pengalaman di kamp militer bisa menjadi pelajaran untuk perbaikan diri, sehingga kita bisa menjadi manusia yang taqwa kepada Sang Pencipta dengan mematuhi segala perintahNya dan menjauhi semua laranganNya, dan menjadi pribadi yang beruntung dan meraih kemenangan. Aamiin ya Rabb.

@hananovic