Bahasa bisnis adalah bahasa angka. Bener sih bisnis itu pake otak kanan, tapi tetep harus pake otak kiri. Mana ada bisnis yang udah go Internasional terus ga ada itung-itungannya? Saya yakin bisnis kecilpun kalau mau gede pasti butuh ilmu ngitung juga.
Nah kali ini kita belajar hitung-hitungan bisnis.
1. BEP
BEP atau Break Event Point adalah jumlah produk atau unit yang harus terjual agar mencapai titik impas, atau menutup biaya operasional.
Kenapa belajar menghitung BEP itu penting?
1. Untuk perencanaan laba, berapa unit minimal yang harus kita jual setiap harinya
2. Alat kontrol, apakah penjualan kita sudah baik setiap harinya?
3. Dasar penentuan harga jual minimum
Rumus:
BEP = Fixed Point / Laba bersih per unit = ... (unit)
*Fixed Point: Biaya tetap per bulan, ialah biaya yang wajib dikeluarkan, mau tidak mau, buka ataupun tutup bisnisnya. Contohnya biaya listrik, sewa tempat, gaji karyawan, dll.
2. PBP
PBP atau Pay Back Period adalah jangka waktu pengembalian modal dalam usaha kita.
Rumus:
PBP = Total Investasi / Laba per Bulan = ... (bulan)
3. ROI
ROI atau Return On Investment adalah rentabilitas atau earning power yang menunjukkan kemampuan modal yang kita investasikan pada sebuah usaha untuk menghasilkan keuntungan. Makin besar ROI, maka makin tinggi kemampuan usaha kita untuk mengembalikan modal dan bisnis kita semakin menjanjikan.
Rumus:
ROI = (Laba per Bulan / Total Investasi) * 100 = ...%
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan ROI:
- Meninggikan margin
- Meningkatkan penjualan
- Menurunkan biaya operasional usaha
- Menurunkan modal perunit, contoh mencari suplier dengan harga yang lebih murah, dll.
Nah, yang harus diperhatikan oleh pembisnis pemula ialah fokus di BEP terlebih dahulu. Pebisnis awam seringkali di awal bisnisnya ketika mendapat uang banyak langsung mengganti gaya hidup. Contohnya begini, Bapak A menghabiskan dana 100 juta untuk membuka usaha X. Dalam 3 bulan pertama usahanya menghasilkan 30 juta rupiah. Bapak X sangat senang sehingga ia langsung membelanjakan uang tersebut untuk mencicil mobil, padahal uang 100 juta yang dijadikan modal adalah uang pinjaman dan belum dibayar. Nah.. jangan sampai kesalahan seperti itu kita yang mengalami ya..
Baiknya, dari penghasilan yang didapat -> investasikan -> dapet lagi dari investasi -> investasikan lagi -> dapet lagi -> baru gaya hidup
Satu hal yang perlu sama-sama kita camkan, jangan pernah mengejar uang, karena semakin dikejar, ia akan semakin menjauh. Mengapa? Sebab mengejar uang sama dengan memasuki zona nafsu.
Luruskan niat, kenali potensi diri, penuhi sunatullah dan sunnah Rasul, Fokus!
#HaveFaith
0 komentar:
Posting Komentar
Welcome Interpreneurs... :)